MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN KEBUDAYAAN”
Disusun Oleh :
Risa Amanda Putri (16218210)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018/2019
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis bisa menyusun dan menyelesaikan Makalah
Ilmu Budaya Dasar ini yang berisi tentang hubungan manusia dengan kebudayaan.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Ilmu Budaya Dasar ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membagun yang berguna
untuk menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah
selanjutnya.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah Ilmu Budaya Dasar ini
terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca
dalam memahami maksud penulis.
Depok, 28 November 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
COVER.............................................................................................................................. i
KATA
PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penegertian Manusia dan Hakikat
Manusia........................................................... 2
2.2
Pengertian Kebudayaan.......................................................................................... 2
2.3
Unsur – Unsur yang Memengaruhi Kebudayaan....................................................3
2.4
Hubungan Manusia dan Kebudayaan..................................................................... 3
2.5
Hubungan Masyarakat dan Kebudayaan................................................................ 4
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan............................................................................................................. 5
3.2
Saran....................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Manusia dan kebudayaan
telah memiliki hubungan yang terikat satu sama lain dalam suatu kehidupan.
Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan yang tersebar di beberapa
daerahnya. Manusia hidup dan menetap dengan kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukannya pada daerah yang ditinggalinya membuat suatu budaya itu timbul dan
berkembang dengan sendirinya.
Setiap manusia pasti
memiliki kebudayaan yang berbeda - beda sesuai dengan pergaulannya di dalam
wilayah yang ditempatinya. Perbedaan kebudayaan timbul dari faktor alam, faktor
lingkungan setempat, dan disebabkan dari manusia itu sendiri. Dengan, semakin
pesatnya teknologi yang masuk ke Indonesia, dapat memengaruhi kebudayaan yang
telah tertanam dalam suatu daerah.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian manusia dan hakikat manusia ?
2. Apa
pengertian kebudayaan ?
3. Apa
saja unsur-unsur yang memengaruhi kebudayaan ?
4. Bagaimana
hubungan manusia dengan kebudayaan ?
5. Bagaimana
hubungan masyarakat dengan kebudayaan ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Dapat
mengetahui pengertian manusia dan hakikat manusia
2. Dapat
mengetahui pengertian kebudayaan
3. Dapat
mengetahui unsur-unsur yang dapat memengaruhi suatu kebudayaan
4. Dapat
mengetahui hubungan dari manusia dengan kebudayaannya
5. Dapat
mengetahui hubungan dari masyarakat dengan kebudayaannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Manusia dan Hakikat Manusia
Manusia secara Bahasa
berasal dari Bahasa sansakerta, yaitu “manu” atau “mens” dari bahasa latin yang
berarti berpikir atau berakal budi. Sedangkan secara istilah, manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok atau seorang individu. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna
di dunia. Hal ini dikarenakan hanya manusia yang memiliki akal dan pikiran.
Oleh sebab itu, manusia tidak bisa hidup sendiri.
Hakikat
manusia ialah peran ataupun fungsi nyata yang harus dijalankan oleh setiap umat
manusia didunia. Tetapi, hal tersebut tidak selalu benar Karena banyak manusia
yang tidak menjalankan peran ataupun fungsi nyata dengan benar, contohnya
manusia melalukan kejahatan yang merugikan orang lain.
Hakikat
manusia sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan
orang lain. Setiap manusia memerlukan orang lain untuk hidup bersama orang lain
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada perkembangan seperti zaman modern
sekarang, manusia tidak hanya membutuhkan orang lain melainkan juga membutuhkan
sarana dan prasarana pendukung seperti lembaga-lembaga masyarakat ataupun
negara.
Hakikat
manusia sebagai makhluk individu, artinya mereka berusaha untuk selalu
menghasilkan sesuatu untuk dijadikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi
pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus berkembang dan selalu
mengikuti perkembangan.
2.2
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan
= cultuur (bahasa Belanda) = culture = (bahasa Inggris), berasal dari perkataan
Latin “Colere’’ yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan
mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Ditinjau dari sudut bahasa
Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta “buddhayah”, yaitu bentuk
jamak dari buddha yang berarti budi atau akal.
Pendapat
lain mengatakan, bahwa kata budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata
majemuk budidaya, yang berarti daya dan budi. Karena itu mereka membedakan antara
budaya dan kebudayaan. Budaya adalah
daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa; dan kebudayaan adalah hasil
dari cipta, karsa, dan fasa tersebut.
Dalam
ilmu sosial, arti kebudayaan adalah amat luas, yang meliputi kelakuan dan hasil
kelakuan manusia, yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkan dengan
belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
2.3
Unsur – Unsur yang Memengaruhi Kebudayaan
Suatu kebudayaan
tidak akan pernah ada tanpa adanya beberapa sistem yang mendukung
terbentuknya suatu kebudayaan, sistem ini kemudian disebut sebagai
unsur yang membentuk sebuah budaya, mulai dari bahasa, pengetahuan, tekhnologi
dan lain lain.
1. Bahasa yaitu suatu sistem perlambangan yang secara
arbitrel dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan
sebagai gagasan sarana interaksi.
2. Sistem Pengetahuan yaitu semua hal yang diketahui
manusia dalam suatu kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun sosialnya
menurut azas – azas susunan tertentu.
3. Organisasi sosial yaitu keseluruhan sistem yang
mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu dari unsur
kebudayaan universal.
4. Sistem peralatan hidup dan tekhnologi yaitu rangkaian
konsep serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana
hidup manusia dalam kebudayaannya.
5. Sistem mata pencarian hidup yaitu rangkaian aktivitas
masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks
kebudayaan.
6. Kesenian yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan
dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi
kebudayaan tersebut
7. Sistem religi yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam
gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi
melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib
2.4
Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Dipandang dari sudut antropologi, manusia
dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu :
-
Manusia sebagai makhluk biologi.
-
Manusia sebagai makhluk sosio-budaya.
Sebagai
makhluk biologi, manusia dipelajari dalam ilmu biologi atau anatomi; dan
sebagai makhluk sosio-budaya manusia dipelajari dalam antropologi budaya.
Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia
dengan akal budinya dan struktur fisiknya dapat mengubah lingkungan berdasarkan
pengalamannya. Juga memahami, menuliskan kebudayaan yang terdapat dalam
masyarakat manusia.
Akhirnya
terdapat suatu konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisis
masalah-masalah hidup sosial-kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut ternyata
memberi gambaran kepada kita bahwasanya hanya manusialah yang mampu
berkebudayaan. Sedangkan pada hewan tidak memiliki kemampuan tersebut. Mengapa
hanya manusia saja yang dapat memiliki kebudayaan ? Hal ini dikarenakan manusia
dapat belajar dan dapat memahami bahasa, yang kesemuanya itu bersumber pada
akal manusia.
2.5
Hubungan Masyarakat dan Kebudayaan
Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah
tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur
mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama.
Dalam
masyarakat tersebut manusia selalu memperoleh kecakapan,
pengetahuan-pengetahuan baru, sehingga penimbunan itu dalam keadaan yang sehat
dan selalu bertambah isinya. Memang kebudayaan itu bersifat comulatif,
bertimbun. Dapat diibaratkan : manusia adalah sumber kebudayaan, dan masyarakat
adalah danau besar, di mana air dari sumber-sumber itu mengalir dan tertando.
Manusia mengangsu/mengambil air dari danau itu. Maka dapatlah dikatakan manusia
itu “ mengangsu apikulan warih” (ambil air berpikulan air), sehingga tidaklah
habis air dalam danau itu, melainkan bertambah banyak karena selalu ditambah
oleh orang yang mengangsu itu. Jadi erat sekali hubungan antara masyarakat
dengan kebudayaan. Kebudayaan tak mungkin timbul adanya masyarakat, dan eksistensi
masyarakat itu hanya dapat dimungkinkan oleh adanya kebudayaan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Manusia memiliki hubungan yang erat
dengan budaya dalam kehidupannya. Di dalam daerah yang ditinggali oleh manusia
membuat kebudayan itu muncul dengan seiring jalannya kehidupan manusia disana.
Perilaku dan kebiasaan – kebiasaan yang sering dilakukan terkadang tidak sadar
membuat kebudayaan itu tertanam dalam diri manusia itu sendiri. Baik dalam
agama maupun kesenian membuat suatu kebudayaan itu tercipta dengan baik dalam
suatu kehidupan manusia. Budaya itu diibaratkan sesuatu yang sakral untuk
dilakukan karena sudah menjadi suatu kebiasan yang tidak lepas dari diri
manusia.
Suatu
kebudayaan hanya manusialah yang mampu mengembangkannya. Karena manusia dapat
mempelajari dan dapat memahami bahasa, yang semuanya itu bersumber pada akal
manusia.
3.2
Saran
Tidak
ada suatu kebudayaaan tanpa adanya manusia. Manusia hidup dengan adanya
kebudayaan, tetapi budaya akan hidup jika manusia itu mau untuk melestarikan
dan tidak merusak kebudayaan itu. Pasalnya, budaya yang sudah menjadi tradisi
saat ini sudah mulai luntur. Dengan pesatnya perkembangan teknologi membuat
manusia itu terkadang lupa dengan kebudayaannya sendiri. Maka, dari itu
lestarikanlah kebudayaan ini agar tetap ada dan tidak pernah pudar.
DAFTAR
PUSTAKA
Habib Mustopo dkk., Ilmu Budaya Dasar,
Usaha Nasional, Surabaya, 198
Prasetya Joko Tri, Ilmu Budaya Dasar, Rineka Cipta, 2013
Komentar
Posting Komentar